Rahasia, ambisi, dan hubungan yang tidak terduga menjadi pusat konflik ketika Purpose of Tutoring (2023) mengisahkan pertemuan dua karakter yang saling mengubah hidup satu sama lain.
SINOPSIS
Purpose of Tutoring (2023) adalah sebuah drama psikologis–slice of life karya Han Dong-yeon yang menggali dinamika antara tutor dan murid dengan pendekatan emosional, aman, dan penuh kedalaman karakter. Film ini menyoroti bagaimana proses belajar dapat membuka kembali trauma lama, membangun kepercayaan yang rapuh, dan memicu perubahan besar dalam kehidupan seseorang tanpa harus mengarah pada unsur sensasional.
Cerita berpusat pada Ji-hoon, seorang mahasiswa cerdas yang bekerja sebagai tutor paruh waktu demi membiayai kuliahnya. Dari luar, Ji-hoon terlihat tenang, disiplin, dan dewasa. Namun, di balik ketenangan itu, ia menyimpan tekanan finansial, konflik keluarga, dan rasa lelah emosional yang ia pendam sendiri. Ji-hoon menerima pekerjaan baru: mengajar seorang siswi yang memiliki catatan akademik bagus, namun hidup sosial dan emosional yang penuh masalah.
Siswi itu adalah Da-yeon, seorang remaja yang tampak biasa saja di permukaan namun memiliki dinamika hidup yang kompleks. Ia hidup dalam keluarga elit yang memberikan tekanan besar terhadap prestasi. Ibunya perfeksionis dan ayahnya hampir tidak pernah ada. Da-yeon kehilangan arah dan motivasi, membuatnya terjebak dalam rasa kesepian meski hidup dikelilingi fasilitas dan kemewahan.
Pertemuan pertama Ji-hoon dan Da-yeon tidak berlangsung mulus. Ji-hoon terlalu kaku sebagai tutor, sementara Da-yeon bersikap dingin dan tidak peduli. Namun seiring berjalannya waktu, keduanya mulai memahami bahwa mereka sama-sama memikul beban yang tidak pernah mereka ceritakan kepada siapapun.
Dalam sesi tutoring yang semakin intens, Da-yeon melihat Ji-hoon sebagai sosok yang berbeda dari orang-orang elit di sekitarnya. Ia terkesan dengan ketulusan Ji-hoon, cara mengajarnya yang perlahan menjadi lebih hangat, dan keteguhan sikapnya menghadapi kerasnya hidup. Sementara itu, Ji-hoon melihat Da-yeon bukan sebagai murid manja, tetapi sebagai remaja yang tertekan oleh standar yang tidak manusiawi.
Konflik mulai muncul ketika ibu Da-yeon semakin menuntut hasil instan. Ia memaksa Ji-hoon untuk mengajar lebih lama dan menetapkan target tidak masuk akal. Ji-hoon berada dalam dilema: ia butuh uang itu, tetapi ia tidak ingin memaksa Da-yeon melewati batas kemampuannya hanya demi memenuhi ambisi seseorang.
Di saat situasi memanas, Da-yeon mulai membuka diri tentang kesepian dan tekanan yang ia rasakan. Ia bercerita tentang trauma keluarga, kegagalan yang tidak pernah ia ceritakan, dan rasa tidak berguna yang ia rasakan setiap hari. Ji-hoon mendengarkan, mendukung, dan perlahan-lahan membantu Da-yeon membangun kembali percaya dirinya melalui belajar yang menyenangkan, bukan tekanan.
Namun konflik memuncak ketika ibu Da-yeon mengetahui kedekatan emosional mereka. Ia menuduh Ji-hoon sebagai pengaruh buruk dan berusaha memecatnya. Da-yeon membela Ji-hoon, tetapi pertengkaran besar terjadi di rumahnya dan membuat Da-yeon kabur dari rumah. Ji-hoon menemukan Da-yeon menangis di taman dekat sekolah — adegan emosional yang menjadi titik balik hubungan keduanya.
Dalam percakapan mendalam, Ji-hoon mengatakan bahwa tujuan tutoring bukan hanya meningkatkan nilai, tetapi membantu seseorang menemukan arah dan percaya diri. Ia menegaskan bahwa Da-yeon bukan gagal, hanya tidak pernah diberi ruang untuk berkembang. Kata-kata itu menjadi kekuatan besar yang membawa Da-yeon berdiri kembali.
Akhir film memperlihatkan perubahan signifikan pada keduanya. Da-yeon mulai bangkit, belajar dengan cara yang lebih sehat, dan berani berbicara pada orang tuanya. Ji-hoon belajar menyeimbangkan kerja dan kesehatan mentalnya sendiri. Mereka berpisah sebagai dua orang yang saling menguatkan, membawa perubahan positif dalam hidup masing-masing.
Dengan pendekatan emosional, realistis, dan aman, Purpose of Tutoring (2023) menjadi drama yang menyentuh dan penuh makna tanpa perlu bergantung pada unsur dewasa.
Kata kunci terkait:












