PSP: Gaya Mahasiswa (2019) adalah film komedi-musikal yang menghadirkan kembali kegilaan, persahabatan, dan humor khas Orkes Pancaran Sinar Petromaks, menampilkan kisah mahasiswa yang berjuang, bercanda, dan bernyanyi dengan gaya mereka yang khas.
SINOPSIS
PSP: Gaya Mahasiswa (2019) mengikuti perjalanan empat pemuda kocak — Monos, Dindin, Rojali, dan Omesh — yang pergi merantau untuk kuliah di Jakarta. Mereka datang dari berbagai kampung dengan semangat sederhana: ingin belajar, mencari pengalaman baru, dan tentu saja, menikmati masa muda sepenuhnya. Walau tampak kacau dan tidak rapi, mereka punya satu kesamaan: kecintaan mereka pada musik dangdut serta kemampuan unik untuk membuat suasana selalu hidup dan penuh tawa.
Di awal cerita, film menunjukkan latar belakang masing-masing tokoh. Monos yang ceroboh namun berhati baik, Dindin yang ambisius belajar, Rojali yang paling doyan gaya, dan Omesh yang selalu jadi sumber masalah karena ide-liar~tak-dipikir~panjang. Empat sahabat ini menempati kos-kosan kecil yang sempit, namun bagi mereka tempat itu adalah markas besar segala petualangan. PSP: Gaya Mahasiswa (2019) menangkap esensi kehidupan anak rantau dengan gaya komedi yang ringan namun dekat dengan realitas: uang bulanan pas-pasan, hutang kantin, dosen killer, sampai pacar yang gampang marah.
Konflik mulai muncul ketika mereka mencoba menyeimbangkan kehidupan kuliah dan hobi bermusik. Di kampus, mereka tidak dianggap serius karena reputasi mereka sebagai mahasiswa yang suka ribut dan sering terlambat kelas. Bahkan salah satu dosen terang-terangan mengatakan bahwa musik dangdut tidak punya tempat di lingkungan akademik. Hal ini memicu semangat mereka untuk menunjukkan bahwa mereka bisa membuktikan diri—baik sebagai musisi maupun mahasiswa.
Dalam proses itu, film menyuguhkan banyak momen komedi: Monos yang salah masuk kelas Psikologi karena mengira itu kelas musik, Rojali yang menggoda cewek anak organisasi sampai dirinya dikejar-kejar, serta Dindin yang berusaha mati-matian mendapatkan nilai bagus tetapi selalu digagalkan tingkah sahabatnya sendiri. Namun di balik kekonyolan itu, film membangun dinamika persahabatan yang kuat, memperlihatkan bagaimana mereka saling mendukung ketika salah satu menghadapi masalah.
Ketegangan meningkat saat mereka memutuskan mengikuti kompetisi band kampus bergengsi. Dengan nama grup PSP, mereka ingin membawa musik dangdut ke atas panggung besar yang biasanya didominasi oleh musik pop atau indie. Namun perjalanan mencapai panggung itu tidak mudah. Mereka harus menghadapi ejekan dari mahasiswa lain, perselisihan internal karena perbedaan pendapat, hingga krisis percaya diri ketika salah satu anggota hampir memutuskan berhenti karena tekanan keluarga.
Climax PSP: Gaya Mahasiswa (2019) terjadi pada malam kompetisi. Dengan kostum sederhana dan semangat luar biasa, mereka tampil membawakan lagu khas PSP yang penuh humor, energi, dan lirik cerdas. Awalnya penonton meremehkan, tetapi perlahan suasana berubah; satu per satu orang mulai ikut joget, tertawa, dan terhibur. Musik mereka yang dianggap kurang “kelas” justru menjadi penyelamat suasana dan berhasil menyentuh hati orang-orang.
Di akhir cerita, PSP mungkin tidak memenangkan kompetisi, tetapi mereka memenangkan sesuatu yang jauh lebih besar: penerimaan, persahabatan yang lebih kuat, dan keyakinan bahwa gaya mereka tidak perlu mengikuti standar siapa pun. Film ini memberikan pesan bahwa menjadi diri sendiri adalah prestasi terbesar dalam hidup.
PSP: Gaya Mahasiswa (2019) menutup kisah dengan adegan penuh tawa, kebersamaan, dan musik dangdut yang membuat suasana hangat. Sebuah perayaan hidup sederhana mahasiswa rantau yang tidak sempurna, tetapi tulus dan penuh warna.
Tonton versi lengkap PSP: Gaya Mahasiswa (2019) subtitle Indonesia hanya di Filmkita21, dan nikmati komedi-musikal anak muda yang penuh energi, tawa, dan pesan positif.
