Call Center Accepts Everything (2025) adalah film dark-comedy thriller yang menyoroti dunia pelayanan pelanggan yang penuh tekanan, kelelahan emosional, kelicikan, dan rahasia kelam yang tersembunyi di balik suara ramah para agen call center.
SINOPSIS
Call Center Accepts Everything (2025) mengikuti kisah Jina, seorang wanita muda yang bekerja sebagai agen call center di perusahaan layanan digital terbesar di kotanya. Dari luar, pekerjaannya terlihat sederhana — duduk di meja, memakai headset, dan menjawab keluhan pelanggan. Tapi kenyataannya jauh lebih berat. Setiap hari, Jina menerima puluhan panggilan penuh kemarahan, ancaman, hinaan, bahkan manipulasi emosional yang melelahkan.
Call center tempat Jina bekerja terkenal dengan kebijakan mengerikan: “Tidak boleh menolak panggilan apa pun.” Itu berarti agen harus menerima semua keluhan, setoxic apa pun, dan tetap menjaga nada suara yang ramah. Aturan itu membuat banyak karyawan mengalami burnout, stres berat, dan beberapa bahkan menghilang tanpa penjelasan.
Jina adalah salah satu agen terbaik — cepat, tenang, dan mampu menyelesaikan masalah paling rumit. Namun kemampuan itu menjadi bumerang. Ia ditempatkan di Tim Lantai Tiga, tim khusus yang menangani panggilan “berisiko tinggi”: caller psikotik, pelanggan obsesif, pelaku penipuan, hingga pihak misterius yang tidak dikenal identitasnya.
Suatu hari, Jina menerima panggilan dari seorang pria bernama Mr. Shadow, seorang caller yang tampaknya mengetahui terlalu banyak detail tentang hidupnya. Ia tidak mengeluh tentang layanan perusahaan, melainkan mengawasi Jina seolah-olah ia tengah berada di luar apartemennya. Jina menganggapnya sebagai prank, namun panggilan itu semakin sering muncul — setiap hari, pada jam yang sama. Semakin lama, panggilan Mr. Shadow menjadi lebih personal, membongkar rahasia masa lalu Jina yang tidak pernah ia ceritakan kepada siapa pun.
Di saat yang sama, Jina mulai melihat kejanggalan di tempat kerja. Rekan-rekannya yang stres berat mendadak menghilang tanpa kabar. Manajer yang selalu tersenyum menutupi sesuatu. Ada ruangan khusus yang tidak boleh dimasuki siapa pun, kecuali supervisor tingkat atas. Anehnya, setiap kali ada karyawan hilang, perusahaan tidak pernah memberi penjelasan. Seolah-olah mereka “dihapus” dari sistem.
Film Call Center Accepts Everything (2025) semakin tegang ketika Jina menemukan bahwa sistem call center mereka terhubung dengan jaringan analitik gelap yang melacak perilaku pelanggan berbahaya — bukan untuk melindungi agen, tetapi untuk memanfaatkan informasi tersebut demi keuntungan korporasi. Bahkan beberapa panggilan ekstrem ternyata “diatur” oleh pihak internal untuk menguji mental agen sampai batasnya.
Jina mulai menginvestigasi kantor, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Ia menemukan berkas rahasia berisi catatan psikologis agen, daftar caller kriminal, dan dokumen yang menunjukkan bahwa beberapa agen yang hilang dipindahkan ke “program khusus”. Tidak ada yang menjelaskan apa itu program khusus, namun rumor mengatakan bahwa mereka dijadikan eksperimen untuk pelatihan pelanggan berisiko ekstrem.
Ketegangan memuncak ketika Jina akhirnya mengetahui identitas asli Mr. Shadow. Ia bukan pelanggan biasa, melainkan mantan agen call center yang pernah menduduki posisinya — seorang karyawan brilian yang mengalami breakdown setelah menerima panggilan yang hampir membuatnya bunuh diri. Ia menghilang, dianggap keluar dari perusahaan, namun sebenarnya ia melarikan diri setelah mengetahui skema gelap yang dijalankan pimpinan.
Mr. Shadow menelepon Jina bukan untuk menakutinya, melainkan memperingatkannya. Ia ingin Jina keluar sebelum menjadi “korban berikutnya”. Namun Jina tidak ingin melarikan diri. Ia memutuskan melawan sistem, membongkar seluruh jaringan kecurangan perusahaan, dan membebaskan para agen yang terperangkap.
Dalam klimaks yang penuh ketegangan, Jina memasuki ruangan terlarang di lantai tiga dan menemukan kenyataan mengerikan: agen yang hilang tidak benar-benar dipindahkan — mereka dipaksa mengikuti program simulasi panggilan ekstrem yang memperlakukan mereka sebagai eksperimen psikologis. Para supervisor percaya bahwa “agen sempurna” hanya bisa terbentuk dari mental yang sudah dihancurkan terlebih dahulu.
Jina harus memilih: menyelamatkan dirinya atau menghancurkan perusahaan yang telah menyiksa begitu banyak pekerja. Ia bersama Mr. Shadow menjalankan rencana berani untuk mempublikasikan bukti kejahatan perusahaan.
Akhir film Call Center Accepts Everything (2025) menggambarkan kebangkitan Jina sebagai simbol perlawanan pekerja modern, namun juga meninggalkan misteri: apakah perusahaan benar-benar tumbang atau hanya memindahkan operasi mereka ke tempat lain?
Tonton versi lengkap Call Center Accepts Everything (2025) subtitle Indonesia hanya di Filmkita21, dan rasakan teror psikologis dari dunia call center yang tidak pernah kamu bayangkan.












