Pergolakan emosi mencapai puncaknya ketika Theo & Ruza Season 1 Episode 5 memperlihatkan keputusan besar, konfrontasi menyakitkan, dan momen yang mulai membuka kembali pintu hati kedua tokoh utama.
SINOPSIS
Theo & Ruza Season 1 Episode 5 menjadi titik balik penting dalam hubungan mereka. Setelah ketegangan dan kesalahpahaman yang memuncak di episode sebelumnya, episode ini memperlihatkan bagaimana perasaan yang terpendam mulai muncul ke permukaan, meski dibungkus dengan konflik baru yang lebih dalam. Episode ini sangat emosional dan memberi penonton gambaran lebih jelas tentang apa yang sebenarnya dirasakan Theo dan Ruza satu sama lain.
Episode dibuka dengan suasana sunyi di apartemen Theo. Ia terlihat melamun, menatap layar laptop tanpa benar-benar bekerja. Pikiran Theo masih dipenuhi gambaran Ruza bersama Adrian, meski ia tahu apa yang ia lihat belum tentu seperti yang ia pikirkan. Ia merasakan dorongan kuat ingin menghubungi Ruza, namun gengsi dan lukanya membuat langkah itu terus tertahan.
Di sisi lain, Ruza mengalami hari yang berat. Setelah diperlakukan dingin oleh Theo, Ruza menjadi lebih murung dan kehilangan semangatnya. Ia merekam konten baru namun berulang kali menghentikan perekaman karena pikirannya kacau. Temannya memperhatikan perubahan ini dan menanyakan keadaan Ruza, namun Ruza hanya tersenyum tipis sambil berkata bahwa ia “baik-baik saja.” Penonton bisa merasakan bahwa Ruza sebenarnya sangat terluka oleh sikap Theo.
Konflik baru muncul ketika Ruza menerima kabar bahwa ibunya jatuh sakit. Ruza panik dan langsung menuju rumah sakit. Adegan ini menunjukkan sisi sangat rapuh dari Ruza; ia menangis sendirian di ruang tunggu, memeluk dirinya sambil menahan kecemasan. Namun yang membuat adegan ini semakin berat adalah kenyataan bahwa ia tidak punya siapa pun untuk dihubungi selain Adrian. Ia mengirim pesan singkat pada Adrian karena ia tahu Theo tidak akan membalas.
Adrian datang dengan cepat dan mencoba menenangkan Ruza. Ia memegang bahu Ruza, memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Namun dari kejauhan—tanpa mereka sadari—Theo melihat mereka. Theo sebenarnya datang karena akhirnya ia memberanikan diri untuk mencari Ruza setelah mendengar kabar dari rekan kontennya bahwa Ruza sedang menuju rumah sakit. Namun pemandangan Adrian yang memeluk Ruza membuat Theo memutuskan untuk pergi sebelum ketahuan. Wajahnya tertutup rasa sakit yang begitu jelas.
Malam itu, Theo duduk sendiri di dalam mobil, menahan emosi yang tidak bisa ia ungkapkan. Ia merasa terlambat, merasa tidak pantas, dan merasa bahwa Ruza mungkin memang lebih bahagia bersama Adrian. Episode ini benar-benar menampilkan sisi manusiawi Theo: seorang pria yang tidak pernah belajar menghadapi perasaan, kini justru hancur oleh perasaannya sendiri.
Sementara itu, Ruza akhirnya bisa bertemu ibunya yang mulai stabil. Namun beban emosional yang ia rasakan membuatnya ingin berbicara dengan Theo. Sayangnya, ia tidak tahu bahwa Theo berada di tempat yang sama hanya beberapa jam sebelumnya. Ruza kembali mencoba menghubungi Theo, tetapi Theo masih belum siap menjawab.
Keesokan harinya, adegan penting terjadi ketika Theo dan Ruza bertemu secara tidak sengaja di sebuah area parkir gedung kantor. Pertemuan ini sangat emosional. Theo terlihat ingin berbicara, namun kata-kata tidak keluar. Ruza mencoba tersenyum, namun matanya berkaca-kaca. Ia bertanya dengan suara lembut, “Apa aku melakukan sesuatu yang salah?”
Pertanyaan itu menghantam Theo. Ia terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkata bahwa ia hanya “sedang banyak pikiran.” Ruza menunduk, merasa ditolak untuk kesekian kalinya. Namun ketika Ruza hendak pergi, Theo memanggilnya pelan—sebuah momen kecil yang menandakan bahwa Theo masih ingin Ruza ada di hidupnya.
Episode ini mencapai klimaks ketika Theo akhirnya mengakui pada dirinya sendiri bahwa ia cemburu. Ia membuka diri pada sahabat kantornya bahwa ia merasa terluka melihat Ruza bersama Adrian. Sahabatnya menegur Theo dengan cukup keras, mengatakan bahwa cinta tidak akan datang jika ia terus menutup pintu hatinya. Dialog ini menggerakkan hati Theo untuk mulai menghadapi perasaannya secara jujur.
Episode ditutup dengan adegan menyentuh: Ruza duduk sendirian di kamarnya, menatap pesan Theo yang akhirnya masuk: “Boleh aku ketemu kamu besok?”
Ruza tersenyum kecil, sebuah senyum penuh harapan yang membuat penonton yakin bahwa hubungan mereka akan memasuki babak baru.
Kata kunci terkait: