“If I Had Legs I’d Kick You (2025) menghadirkan drama-komedi satir yang hangat, penuh emosi, dan menggugah tawa sekaligus air mata melalui persahabatan yang tak biasa.”
Sinopsis Film :
If I Had Legs I’d Kick You (2025) adalah drama-komedi menyentuh yang mengisahkan persahabatan unik antara seorang perempuan muda bernama Nia Flores dan sebuah boneka kayu yang ia temukan di toko barang antik tua. Boneka itu, yang kemudian ia beri nama Pip, memiliki kemampuan berbicara namun tidak bisa bergerak sama sekali. Pip cerdas, pedas, dan memiliki humor sinis yang sering membuat Nia jengkel—tetapi justru sifat itulah yang mengubah hidup Nia. Pertemuan itu menjadi awal perjalanan emosional, lucu, dan penuh kejutan.
Nia adalah ilustrator yang sedang berjuang bertahan di kota besar. Ia kehilangan pekerjaannya, hubungannya kandas, dan ia merasa hidupnya tidak lagi berarti. Di tengah rasa putus asa itu, Pip muncul sebagai suara yang terus mengkritik, menyemangati, dan bahkan memarahi Nia. Pip dengan tegas mengatakan bahwa ia “akan menendang” Nia jika saja ia punya kaki—sebuah kalimat kasar yang justru menjadi candaan khas mereka sepanjang film. If I Had Legs I’d Kick You (2025) menunjukkan bagaimana humor dapat menjadi tempat pelarian dari rasa hancur.
Seiring berjalannya waktu, Pip menjadi satu-satunya teman yang benar-benar memahami perasaan Nia. Mereka berbagi percakapan mendalam tentang ketakutan hidup, kreativitas, mimpi, dan rasa tidak percaya diri. Pip membantu Nia menghadapi kegagalannya, sementara Nia mengajarkan Pip tentang dunia luar yang selama ini hanya bisa ia dengar dari rak toko antik. Hubungan mereka semakin kuat, tidak sebagai manusia dan boneka, tetapi sebagai dua jiwa kesepian yang saling menyelamatkan.
Konflik muncul ketika Nia mendapat kesempatan bekerja di perusahaan desain besar. Ia harus memilih: mengikuti mimpi barunya di kota besar atau mempertahankan hubungan aneh yang membantunya bangkit dari keterpurukan. Di saat yang sama, Pip mulai menunjukkan perubahan misterius—suaranya melemah, dan ia kehilangan “kesadaran” secara perlahan. Nia menemukan bahwa Pip sebenarnya adalah bagian dari benda warisan keluarga lama yang terhubung dengan cerita tragis: seorang pembuat boneka yang kehilangan anaknya. Konflik emosional ini menjadi jantung dari cerita, menegaskan bagaimana kehilangan dapat diwariskan dalam bentuk yang tak terduga.
Dengan risiko kehilangan Pip selamanya, Nia mulai menyadari bahwa boneka itu bukan sekadar teman, melainkan simbol dari keberanian untuk bertahan hidup. Ia kembali ke toko antik untuk mencari jawaban, dan menemukan bahwa Pip hanya dapat “hidup” selama ia dibutuhkan oleh seseorang yang kehilangan arah. Pip bukan roh, bukan sihir, melainkan pantulan dari kekuatan internal seseorang untuk bangkit.
Menuju klimaks, Pip “menghilang” tepat ketika Nia meraih puncak keberaniannya—tampil di galeri seni besar dengan karya ilustrasi yang terinspirasi oleh perjalanan mereka. Dalam adegan yang sangat emosional, Nia berbicara kepada kursi kosong tempat Pip biasa duduk, mengucapkan terima kasih atas semua “tendangan tanpa kaki” yang telah menghidupkan dirinya kembali. Momen ini menjadi titik balik paling menyentuh, menandai berakhirnya masa gelap Nia dan lahirnya versi baru dirinya.
If I Had Legs I’d Kick You (2025) ditutup dengan manis: Nia memulai hidup baru, membawa Pip dalam hatinya sebagai simbol kekuatan, persahabatan, dan humor yang menyelamatkannya di masa paling sulit.
Tonton If I Had Legs I’d Kick You (2025) hanya di Filmkita21, situs streaming lengkap dan update setiap hari.
