“Wind Blows (2025) adalah drama emosional tentang kehilangan, perjalanan pulang, dan angin masa lalu yang kembali membuka luka yang belum pernah sembuh.”
Sinopsis Film :
Wind Blows (2025) mengikuti kisah Lorian Vega, seorang musisi yang kembali ke kota kelahirannya setelah sepuluh tahun menetap di luar negeri. Kepulangannya bukan untuk reuni, melainkan karena kabar bahwa sang ayah, Elias Vega, mengalami strok dan membutuhkan perawatan intensif. Kota kecil berangin tempat Lorian tumbuh kini terasa asing—seolah seluruh masa lalunya tersembunyi di balik hembusan angin yang tak pernah berhenti.
Lorian membawa banyak luka yang tidak pernah ia ceritakan kepada siapa pun. Kepergiannya dulu dipicu oleh konflik besar dengan ayahnya, yang menolak mimpinya menjadi musisi dan memaksanya meneruskan usaha keluarga. Pertengkaran terakhir mereka terjadi di tepi pantai, tepat ketika angin bertiup sangat kencang—momen yang membekas dalam ingatan Lorian dan menjadi alasan ia tidak pernah pulang.
Namun kali ini, ia tak punya pilihan. Saat tiba di rumah lama itu, Lorian mendapati sang ayah tidak mampu berbicara dengan jelas dan hanya berkomunikasi melalui tulisan singkat di buku kecil. Di sisi lain, saudara perempuannya, Serena, menyimpan kemarahan karena merasa Lorian mengecewakan keluarga dengan pergi selama satu dekade.
Kehadiran Mira, teman masa kecil yang kini menjadi pekerja sosial di rumah sakit, membawa sedikit kehangatan. Mira membantu merawat Elias dan perlahan mendorong Lorian menghadapi masa lalu yang ia hindari. Lorian mulai menyadari bahwa angin yang selalu ia benci sebenarnya membawa cerita-cerita yang coba ia lupakan—tentang ibunya, tentang masa kecilnya, dan tentang musik yang dulu menjadi bahasa antara dirinya dan sang ayah.
Konflik memuncak ketika Lorian menemukan kotak kayu milik ibunya berisi surat-surat tua dan rekaman kaset. Di dalamnya terdapat pesan yang tidak pernah sampai kepadanya—ucapan bangga dari sang ayah, harapan agar Lorian mengikuti hatinya, dan penyesalan karena tidak cukup berani menunjukkan rasa sayang. Lorian menangis untuk pertama kalinya setelah sekian lama, menyadari bahwa ia dan ayahnya sama-sama terjebak dalam kesombongan dan luka lama.
Dalam salah satu adegan terkuat film, Lorian memainkan gitar di samping ranjang ayahnya, memainkan lagu yang dulu ia ciptakan untuk keluarga mereka. Angin masuk melalui jendela, membawa suara musik itu keluar, seolah menyatukan kembali bagian-bagian hidup Lorian yang selama ini tercerai-berai.
Climax terjadi ketika badai besar melanda kota. Lorian dan Serena terjebak di rumah, dipaksa berdialog tentang perasaan mereka masing-masing. Serena akhirnya mengakui bahwa ia tidak marah karena Lorian pergi—tapi karena ia merasa ditinggalkan sendirian menghadapi kesedihan keluarga.
Wind Blows (2025) ditutup dengan adegan sarat simbolisme: Lorian berdiri di tepi pantai tempat ia bertengkar dengan ayahnya dulu, membiarkan angin menerpa wajahnya. Ia tersenyum sambil membaca catatan terakhir sang ayah: “Jika angin membawa pergi sesuatu… biarkan ia kembali padamu ketika waktunya tepat.”
Tonton Wind Blows (2025) hanya di Filmkita21, situs streaming lengkap dan update setiap hari.












