Misteri, obsesi, dan sisi gelap dunia kaki lima berubah menjadi teror ketika Tusok Tusok (2025) memperlihatkan betapa hal kecil bisa memicu kekacauan besar.
SINOPSIS
Tusok Tusok (2025) adalah sebuah thriller misteri bernuansa dark comedy garapan sutradara Ronald Espinosa Batallones, yang menampilkan kehidupan malam kota Filipina dari perspektif yang tidak biasa — dari sebuah kios tusok-tusok sederhana yang menjadi pusat serangkaian kejadian aneh dan berbahaya. Film ini menggabungkan humor gelap, rasa ingin tahu, dan ketegangan psikologis yang tumbuh perlahan, membentuk pengalaman menonton yang unik dan penuh kejutan.
Cerita mengikuti Berto, seorang penjual tusok-tusok yang bekerja setiap malam di jalanan sibuk kota. Hidupnya sederhana, penuh perjuangan, dan sedikit kacau akibat lilitan hutang dan tekanan dari kelompok preman lokal. Meski hidupnya berat, Berto dikenal sebagai sosok baik hati yang hanya ingin mempertahankan kiosnya dan membantu keluarganya bertahan hidup.
Ketika seorang wanita misterius bernama Selina mulai rutin datang ke kiosnya, hidup Berto berubah drastis. Selina tampil rapi, elegan, dan sangat berbeda dari pelanggan biasanya. Tatapannya tajam, gerakannya lembut, dan cara ia memperhatikan Berto membuat suasana terasa tidak nyaman. Pada awalnya, Berto menganggapnya sebagai pelanggan biasa, sampai beberapa kejadian aneh mulai terjadi setelah kehadirannya.
Barang-barang di kios Berto menghilang, seseorang meninggalkan pesan misterius di meja dagangannya, dan pelanggan tetapnya tiba-tiba pingsan dengan bekas tusukan aneh yang menimbulkan tanda tanya besar. Kabar tersebar cepat bahwa kios Berto “bermasalah”, membuatnya kehilangan pelanggan dan menghadapi ancaman dari pihak berwenang.
Saat Berto mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia semakin menyadari bahwa semua kejadian itu berkaitan dengan Selina. Ia mengikuti gerak-gerik wanita itu, yang sering muncul tiba-tiba, seolah mengetahui langkah Berto sebelumnya. Selina memancing ketakutan, rasa penasaran, dan kecurigaan yang kuat. Tusok Tusok (2025) memainkan unsur psikologis dengan sangat halus—penonton dibuat ikut merasakan paranoia yang dialami Berto setiap malam.
Situasi memanas ketika seorang detektif bernama Inspector De Los Reyes muncul dan mulai menginterogasi Berto. Semua bukti di lapangan selalu mengarah ke kiosnya: tusukan, lokasi kejadian, hingga saksi yang melihat Selina berinteraksi dengan Berto. Detektif itu mulai mencurigainya sebagai tersangka utama dalam serangkaian kejadian kriminal misterius. Berto terpojok—antara menyelamatkan namanya atau menerima bahwa hidupnya sudah hancur.
Berto akhirnya mengikuti Selina hingga ke sebuah gudang tua yang tampak seperti pusat ritual gelap. Ia menemukan dinding penuh foto, catatan, dan simbol-simbol aneh yang semuanya berhubungan dengan tusok-tusok. Dari sini, penonton mengetahui sisi mengejutkan Selina: ia bukan hanya pelanggan biasa. Ia obsesif, memanipulatif, dan memiliki pandangan aneh bahwa tusuk sate adalah simbol kekuatan yang bisa mengendalikan dan “membersihkan” orang yang dianggapnya rusak.
Konfrontasi klimaks antara Berto dan Selina menampilkan pertarungan fisik dan psikologis yang intens. Berto, yang selama ini dianggap lemah, mulai melawan demi mempertahankan hidupnya. Senjata sederhana yang ia gunakan sehari-hari—tusuk sate—menjadi alat pertahanan dalam momen paling menegangkan.
Akhir film memperlihatkan Berto kembali berjualan, namun dengan atmosfer baru. Ada rasa kehati-hatian, trauma, dan kesadaran bahwa dunia bisa berubah sewaktu-waktu. Kamera menutup cerita dengan close-up tusuk sate yang terbakar di panggangan—simbol bahwa hidup terus berjalan, namun sejarah kelamnya akan selalu meninggalkan bekas.
Kata kunci terkait:












